Kenangan Shamsi Ali atas Sang Ayah
22 June 2018
Add Comment
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun. Lillahi maa akhadza wa lahu maa yu’thi. (Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan Sungguh kepadaNya kita kembali. Milik Allah apa yang diambil. Dan milikNya pula apa yang diberi).
Terima kasih kepada semua yang telah bermanis hati menyampaikan doa, dukungan dan simpati atas berpulangnya ke Rahmatullah ayahanda kami, H. Ali bin Ka’ru Patippangi. Beliau meninggalkan dunia sementaranya menuju Rabbnya, hari Selasa pukul 1 siang dalam usia sekitar 104 tahun.
Puang (panggilan ayah) adalah orang kuat. Petani biasa yang gigih membesarkan dan mendidik anak-anaknya dengan penuh disiplin. Pengalaman hidupnya menjadi pemacu untuk mendorong anak-anaknya maju pantang mundur.
Beberapa bulan lalu saya sekeluarga balik kampung. Beliau sangat senang ketemu dengan cucù-cucunya yang jauh. Di saat saya akan kembali dan permisi, Saya sampaikan bahwa di bulan April (dua Bulan lalu) saya akan kembali ke kampung. Entah kenapa, dan itu pertama kali saya melhat beliau dalam hidup, beliau menangis dan memeluk saya.
Di hari lebaran minggu lalu saya mendapat kabar dari adik-adik yang sedang liburan dan lebaran bersama keluarga di kampung. Mengabarkan jika Puang terjatuh di kamar mandi dan tidak sadarkan diri.
Saya segera terbang kembali. Dan tiba di kampung dua hari lalu. Sesampai di samping beliau Saya sampaikan “ini saya Utteng”. Utteng adalah nama kecil saya. Walau beliau tidak sadar, entah mendengar, dari mata beliau meneteskan airmata.
Mungkin itulah momen berbahagia bagi beliau. Keempat anaknya yang masih hidup dan tinggal saling berjauhan kini semua berkumpul di sisi beliau.
Hidup memang di tangan Allah. Dia memberi dan Dia pula yang mengambilnya. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun. Mohon doa untuk beliau...Al-Fatihah!
0 Response to "Kenangan Shamsi Ali atas Sang Ayah"
Post a Comment