Kaum Muslim, Mulia Dengan Khilafah-Bagian 1
04 January 2019
Add Comment
oleh : Juwita Rasnur
Responisfonline.com-Opini-Hangat diberitakan muslim Uighur sedang mengalami berbagai
penyiksaan yang tidak manusiawi, sebagaimana dilansir pada berita bbc.com pada
tanggal 19/12/2018, dan diberitakan pula mereka mengalami penyiksaan
fisk dan mental. (okezone.com pada tanggal 18/12/2018)
Sebenarnya
berita ini bukan yang pertama. Beberapa waktu lalu pada bulan oktober telah
sampai kepada kita bagaimana perlakuan otoritas china kepada muslim Uighur
memang terkesan ada tindakan tidak adil. Kawasan otonomi Xinjiang mengeluarkan
kebijakan kontroversial dengan dalih melawan ekstrimis. Kini otoritas China
meluncurkan kampanye melawan produk halal. (www.m.detik.com 12/10/2018).
Sebelumnya
terdapat pula kebijakan - kebijakan pemerintah yang seakan menganggap muslim
Uighur ini adalah masyarakat kelas kedua. Misal adanya pembatasan
kelahiran etnik minoritas Muslim di Xinjiang yang berlansung sejak 2014
(www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2018/12/17).
Jika
dilihat uraian diatas maka kita akan melihat sesungguhnya otoritas china memang
memiliki sentiment terhadap islam bahkan bisa dikatakan anti islam.
Kasus
muslim Uighur ini hanya salah satu kasus diantara kasus sejenis yang sangat
menyayat hati, seperti Palestina, Myanmar, Pakistan, Yaman, irak dan
Suriah.
Meski
kasus ini adalah kasus yang berat namun tak satupun lembaga yang mampu
menyelesaikan permasalan ini secara nyata termasuk PBB. Sebagaimana kasus
muslim Uighur oleh PBB hanya bisa mendesak Cina membebaskan muslim Uighur.
(m.republika 01/09/2018)
Padahal
harusnya PBB-lah yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut. Dari sini terlihat dimana kaum muslimin seakan tidak memiliki hak
untuk menghirup udara kehidupan dengan layak.
Mengharap Kemuliaan pada Sistem Sekuler,
utopis!
Jika
dilihat derita yang dialami kaum muslim diberbagai belahan dunia baik minoritas
maupun mayoritas, maka akan didapati bagaimana kengerian yang mereka alami
untuk sekedar bertahan hidup.
Bagaimana
tidak demikian jika mereka harus hidup dengan system sekuler yang memisahkan
agama dari kehidupannya yang seyogyanya untuk mengatur urusan kehidupan, pada
hakikatnya bertentangan dengan pemahaman islam.
Ditengah
hegemoni ideologi kapitalis sekuler yang diemban oleh barat telah memporak -
porandakan negeri-negeri kaum muslim. Diantaranya, atas nama keamanan terhadap
tindakan terorisme menjadi sah untuk menghilangkan nyawa kaum muslim Pakistan
begitu pula yang terjadi irak, atas nama menjaga perdaiaman dunia memberi
dukungan terhadap Israel untuk mencaplok negeri kaum muslim di palestina, atas
nama mempertahankan kekuasaaan dari kelompok oposisi kemudian mengobrak - abrik
negeri kaum muslim di suriah, atas nama toleransi kemudian melakukan kriminalisasi
terhadap ulama di Indonesia dan masih banyak lagi kasus yang serupa.
Para
kapitalis – sekuler mencoba mempertahankan hegemoni mereka atas
negeri-negeri kaum muslim ditengah kesadaran kaum muslim untuk bangkit.
Disisi
lain ada juga ideologi komunis sosialis yang diemban oleh china yamg mencoba
memaksakan ideologi mereka terhadap kaum muslim di negeri tersebut. Melalui Pusat
Pendidikan Politik dan Pengubahan Ideologi, mereka kemudian melakukan
penangkapan terhadap kaum muslim kemudian dimasukkan camp-camp pendidikan
yang lebih tepat disebut camp pencucian otak.
Memaksa
kaum muslim Uigyur untuk menerima ideologi mereka dengan berbagai cara yang
sangat mengerikan mulai dari penghapusan identitas sebagai muslim dengan
menghina ajaran islam setiap hari, sampai penyiksaan fisik yang membuat mereka
memilih untuk mati. Kemudian anak-anak mereka dimasukkan ke dalam panti asuhan
yang kemudian dimurtadkan.
Begitulah
nasib kaum muslim saat ini baik di negeri minioritas maupun mayoritas. Mereka
mengalami kemunduran dan derita yang tidak berujung hanya karena mereka
muslim. Padahal didapati dalam buku-buku sejarah bagaimana dahulu kaum muslim
memiliki iffah yang sangat tinggi, rakyatnya hidup dalam kesahteraan, dan
militernya disegani.
....Bersambung
0 Response to "Kaum Muslim, Mulia Dengan Khilafah-Bagian 1"
Post a Comment