Kaum Muslim, Mulia Dengan Khilafah-Bagian 2

Share this post

oleh : Juwita Rasnur

Responsifonline.com-T.W Arnold dalam bukunya The Preacing of Islam menulis, sekalipun jumlah orang Yahudi lebih banyak dari jumlah orang Turki di berbagai provinsi Khilafah bagian Eropa, tolensi keagamaan diberikan kepada mereka. 

Perlindungan jiwa dan harta yang mereka dapatkan membuat mereka mengakui kepemimpinan sultan atas seluruh umat Kristen.”  

Dalam buku sumbangsi peradaban islam pada dunia hal 551 digambarkan bagaimana kekayaaan baitul mal mencapai jumlah yang tak terhitung karena banyaknya.

Hal ini merupakan buah dari kebijakan politik yang moderat dan berkeadilan yang dicanangkan para khalifah. Harta yang dibawa ke baitul mal pada masa kekhilafaan bani Abbasiyah, Harun Ar-rasyid mencapai tujuh ribu lima ratus kwintal setiap tahunnya. 

Khalifah Al-Mutadhid (279H) dari bani Abbasiayah -ketika meninggal- meninggalkan kekayaan Baitul Mal di Bagdad saja sebanyak tujuh belas juta dinar menurut sebagian sejarawan seperti Ibnu Katsir. 

Harta ini merupakan jumlah yang sangat besar, terlebih lagi diketahui bahwa satu dinar setara dengan 4,25 gram emas.

Dalam buku Nidzomul islam karya syaikh Taqiyudddin An-Nabhani disebutkan bahwa umat islam telah menjadi umat terkemuka di dunia dalam bidang hadlarah (peradaban), madaniayah (kemajuan sains dan teknologi), tsaqofah dan ilmu pengetahuan.

Negara islam adalah negara tekuat di dunia selama 12 abad, yaitu dari abad ke-7 M sampai abad ke-18 M. dinyatakan pula keberadaan negara islam seperti matahari yang memancarkan sinarnya sebagai penerang bagi umat lain sepanjang kurun waktu tersebut.  

Hal ini menunjukkan betapa kaum muslimin memiliki kehidupan emas yang terjaga darah, harta, dan kemanannya ketika mereka memiliki seorang pemimpin yang mamupu menjadi perisai dan pelindung yang mengurusi segala urusannya baik bagi kaum muslim maupun kaum nonmuslim yang menjadi warga negaranya. Selanjutnya